Friday, July 24, 2015

Manfaat Kacang Mede / Mete Bagi Kesehatan

kacang mete

Kacang mete dengan rasa yang lembut adalah merupakan salah satu camilan favorit di antara camilan makanan yang mudah ditemukan sepanjang tahun baik di toko-toko, di pasar lokal ataupun pasa modern. Kacang ini juga sering dijadikan tambahan pada salad dan hidangan tumis lainnya sehingga menambah lezat rasa dan aromanya....emmmm enak.
Kacang mede yang banyak dijual salah satu yang terbaik yang ada di pasar adalah kacang mede Sulawesi.

Kandungan kacang mete memiliki kandungan lemak yang lebih rendah, sekitar 82% asam lemak tak jenuh dan sekitar 66% dari kandungan asam lemak tak jenuh ini adalah lemak tak jenuh tunggal yang sehat untuk hati. Lemak mede mirip dengan lemak yang ditemukan pada minyak zaitun. Suatu studi dari pasien diabetes menunjukkan bahwa lemak tak jenuh tunggal, ketika ditambahkan ke diet rendah lemak, bisa mengurangi tingkat trigliserida tinggi. Trigliserida adalah lemak yang dibawa dalam darah, dan kadar trigliserida yang tinggi berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, sehingga memastikan Anda memiliki beberapa lemak tak jenuh tunggal dalam diet Anda dengan menikmati kacang mete adalah ide yang baik, terutama untuk orang dengan diabetes.
Penelitian yang dipublikasikan dalam British Journal of Nutrition (Blomhoff R, Carlsen MH), yang mengidentifikasi beberapa kacang di antara makanan nabati dengan total kandungan antioksidan tertinggi, menunjukkan kandungan antioksidan kacang high mungkin menjadi kunci untuk manfaat cardio-pelindung mereka.

Kekurangan mineral tembaga bisa menyebabkan anemia, pembuluh darah pecah, osteoporosis, masalah sendi seperti rheumatoid arthritis, gangguan otak, LDL (kolesterol jahat) dan mengurangi HDL tingkat (kolesterol baik), denyut jantung tidak teratur, dan peningkatan kerentanan terhadap infeksi.

Berikut adalah salah satu manfaat kacang mede / mete:
Untuk Antioksidan, Produksi Energi, Tulang dan Pembuluh Darah
 Komponen penting dari enzim adalah mineral tembaga yang berperan dalam berbagai proses fisiologis termasuk pemanfaatan besi, penghapusan radikal bebas, pengembangan tulang dan jaringan ikat, dan produksi pigmen kulit dan rambut yang disebut melanin. Tembaga merupakan komponen penting dari enzim, superoksidan dismutase, penting dalam produksi energi dan mempertahanan antioksidan. Tembaga juga diperlukan untuk kegiatan lysyl oksidase, enzim yang terlibat dalam silang kolagen dan elastin, yang keduanya memberikan substansi dasar dan fleksibilitas dalam pembuluh darah, tulang dan sendi. Asupan makanan rendah tembaga juga dapat dikaitkan dengan peningkatan produksi tinja radikal bebas dan aktivitas fosfatase alkali air tinja, faktor risiko untuk kanker usus besar.
(Hwn)

No comments:

Post a Comment